Kurikulum Merdeka, tetapi Guru  Masih Terjajah, Status Honorer, Gaji di Bawah Standar

Home » Artikel » Kurikulum Merdeka, tetapi Guru  Masih Terjajah, Status Honorer, Gaji di Bawah Standar
Program Kurikulum Merdeka yang gencar disosialisasikan pemerintah dinilai tidak berbanding lurus dengan kondisi guru. Guru sebagai garda terdepan Kurikulum Merdeka, masih merasa belum merdeka.
Sekjen Forum PPPK Kabupaten Bogor Deni Sukmawijaya mengatakan defisini kemerdekaan berkaitan erat dengan penjajahan.

Kedua kata tersebut memiliki makna yang berlawanan. Merdeka atau tidak terjajah. Kemerdekaan adalah bebas dari penjajahan.
 
Dia menyebutkan Guru Belajar dan Berbagi Seri Guru Merdeka Belajar adalah program yang bertujuan untuk membantu guru mendapatkan kunci pengembangan diri, yaitu kemerdekaan, kompetensi, kolaborasi dan karier
Program itu tentunya merupakan upaya sangat baik dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam meningkatkan mutu pendidikan dan meningkatkan profesionalisme guru sebagai guru yang memiliki karakter dan merdeka,” tuturnya kepada JPNN.com, Kamis (4/8).
Namun, lanjutnya, sosialisasi Kurikulum Merdeka masih menyisakan pekerjaan rumah bagi pemerintah, baik pusat maupun daerah terkait nasib para guru honorer yang masih belum bisa merasakan predikat guru merdeka. Merdeka di sini adalah kesejahteraannya.